Perempuan Menjadi Solusi Perekonomian Benarkah?

  • Perempuan Menjadi Solusi Perekonomian, benar kah?

Oleh. Reni Tresnawati

Perempuan Menteri Sosial (Mensos) Tri Risma Harini mendorong 1.500 ibu keluarga penerima manfaat (KPM), Program Keluarga Harapan (PKH) untuk berani mengubah nasib lewat berwirausaha. Pernyataan tersebut disambut dalam acara sosialisasi Penguatan Perekonomian Subsistem sebagai upaya perekonomian masyarakat di Pendopo Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sabtu 25/6/22. Kompas com.

Risma nama sapaan Mensos, membawa Program Pahawan Ekonomi (PE) di Surabaya, menjadi perekonomian nasional. Selain itu, Kemenkes juga ingin UMKM berkembang secara nasional. Tahun ini para pahlawan Ekonomi dari Surabaya akan memulai menjadi mentor. Mereka akan keliling mengenalkan strategi menjaga bisnis UMKM secara nasional, khususnya di wilayah Indonesia. Karena di wilayah Indonesia Timur, perempuan-perempuannya pekerja keras.

Kapitalisme Menuntut Perempuan Bekerja

Apabila ingin mendapatkan penghasilan sendiri, perempuan harus bekerja dan pemerintah memfasilitasi lapangan pekerjaan untuk perempuan. Para pengusaha menginginkan pekerjanya perempuan dengan alasan perempuan kerjanya rapi, teliti dan tekun serta tidak banyak menuntut soal gaji. Didirikanlah pabrik – pabrik, lembaga – lembaga yang memperkerjakan perempuan. Sementara, laki – laki sangat sulit mencari pekerjaan. Karena tempat pekerjaan sudah di dominasi kaum hawa. Akhirnya, istri jadi tulang punggung keluarga dan suami menjadi bapak rumah tangga. Hal ini banyak terjadi sekarang – sekarang ini. Kodrat laki – laki sebagai pemimpin rumahtangga jadi hilang dan anak – anak pun kehilangan sosok pemimpin dari bapaknya dan ummun warabatul bait dari ibunya.

Kapitalisme menggiring perempuan untuk menanggalkan kodratnya sebagai istri dan ibu dengan kesetaraan gendernya. Juga sudah menjauhkan umat dari ajaran Islam yang hakiki. Yang menjadikan manusia rusak secara moral dan spiritual. Hal ini tentu saja sudah menyesatkan umat lebih dalam pada kemaksiatan. Bisa dilihat saat ini banyak kemaksiatan di mana-mana. Termasuk kemaksiatan istri terhadap suaminya, yang membuat suami hilang wibawa di hadapan istri dan anaknya.

Kapitalisme mengajarkan manusia hidup berjalan di atas manfaat. Sebab, sistem kapitalisme tolok ukurnya kemanfaatan. Sekarang ketelitian, kerapihan, dan keuletan perempuan dimanfaatkan para kapitalis. Para perempuannya di pahamkan tentang posisinya sebagai ibu rumahtangga itu tidak hanya mengurus keluarga dan rumahtangga. Namun, harus memiliki penghasilan juga. Perempuan diarahkan pada pemikiran peminimisme. Untuk siapa sebenarnya perempuan digiring kepemikiran perempuan juga harus bekerja setara dengan laki – laki? Tentu saja untuk kepentingan dan keuntungan para penanam modal.
Melihat perempuan itu dengan kelembutannya dan bermain dengan perasaan, sehingga apabila bekerja dengan gaji tidak layak juga tak masalah. Daripada laki – laki dengan jiwa kepemimpinannya dan bermain dengan logika, pasti akan menuntut haknya apabila di gaji tidak sesuai dengan yang sudah ditetapkan.Tetapi, hari ini perempuan juga sudah berkembang pemikirannya. Perempuan saat ini ada juga pemikirannya sama dengan laki – laki yang menggunakan logika. Inilah buah dari ajaran kapitalisme.

Islam Memuliakan Perempuan

Apabila menilik kepada sistem. Jauh sekali perbedaan sistem kapitalisme dengan sistem Islam. Dalam kapitalisme perempuan diperas tenaganya, dijadikan kuda paksa. Sedangkan dalam sistem Islam perempuan diperlakukan bak seorang ratu. Bekerja atau mencari nafkah adalah kewajiban laki – laki. Perempuan diperbolehkan bekerja, tapi tidak boleh melalaikan keluarga dan rumahtangganya. Boleh bekerja separuh hari. Misalkan, bekerja dalam bidang pendidikan, kesehatan dan bermuamalah (jualan di rumah). Kewajiban perempuan itu mengurus keluarga (melayani suami dan memberikan pendidikan kepada anak – anaknya). Perempuan pun boleh mengenyem pendidikan tinggi. Bahkan mencari ilmu itu justru di wajibkan dalam Islam.

Rasulullah bersabda :
” Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga”. (HR. Muslim, no 2699

Rasulullah bersabda :
” Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim”. ( HR. Ibnu Majah, no 224).

Kapitalisme menilai pendidikan untuk mencetak pundi-pundi rupiah. Tetapi menurut Islam pendidikan itu untuk mencetak generasi penerus yang akan peneruskan perjuangan generasi setelahnya. Begitu juga Pendidikan bagi perempuan untuk mencetak generasi (anak-anaknya) agar menjadi anak-anak yang tangguh dan pembela agamanya (Islam). Wallahu alam bishawab.

0 0 votes
Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar
Rekomendasi
wickycollection - TAS MORENA TR065 TAS RANSEL WANITA TAS BACKPACK FASHION MURAH ML27 All Size Hitam

wickycollection – TAS MORENA TR065 TAS RANSEL WANITA TAS BACKPACK FASHION MURAH ML27 All Size Hitam

/
DETAIL * UKURAN 30 x 7 X 27 cm * PANJANG TALI : 110cm (Bisa ...
Pengumuman Penulis Lolos Nubar Mulai Dari Awal

Pengumuman Penulis Lolos Nubar Mulai Dari Awal

/
Berikut adalah daftar Penulis yang lolos mengikuti nulis bersama ka noralia. Nama-nama tersebut akan dimasukan ...
BUDAYA ADILUHUNG

BUDAYA ADILUHUNG

/
KKN reguler multisektoral UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung gelombang 1 tahun 2023 telah usai dilaksanakan ...
Letters From a Stoic

Letters From a Stoic

/
Bagaimana menumbuhkan kehidupan yang baik menurut filosofi Romawi. Hari ini, kita menghargai bangsa Romawi atas ...